Eandaru Kusumaatmaja's profile

Some Girls Are Bigger Than Others

music remixed by Ramatupia on Soundcloud.com
"​Buah apel yang sudah jatuh dari pohonnya mempersepsikan dirinya lebih manis daripada buah apel yang masih tertancap di pohonnya, sungguh persepsi yang menyedihkan."
"Apples fallen from the tree perceives himself sweeter than apples that still stuck in the tree, what a pathetic perception."
                   Some girls are bigger than others adalah cerita tentang mahluk yang hidup di planet venus. Penyerupaan mahluk itu sama seperti wanita yang hidup di planet bumi yang bekerja menggunakan 80% otak perasaan mereka. Mereka hidup layaknya realita yang ada di planet bumi, hanya berbeda jarak dari matahari saja.
                   Pada hari itu, saat langit sedang mendung dan angin berbisik sedikit kencang. Progresto, mahluk planet Venus yang merupakan anak dari pasangan kalangan bawah dari Vasopres, laki-laki yang berasal dari mars dan Oksitos ibu yang penyayang sangat marah karena melihat kelakuan Estero, mahluk planet Venus yang merupakan anak dari pasangan kalangan atas dari Testos dan andros.
                   Tampak dari kejauhan Progesto memandang dengan Estero dengan tatapan yang tajam sambil bergumam dalam pikirannya. Estero hanya dapat bergumam karena ia dilarang untuk berbicara dan menyerukan suaranya. Peraturan utama di planet Venus adalah tidak boleh mencela dan memperingatkan mahluk kalangan atas, hanya diperbolehkan memuji saja. Hukuman bagi yang melanggar kebijakan tersebut adalah diasingkan dari planet dan dibuang ke lubang hitam yang diidentikan dengan penderitaan dan kegelapan.
                   Namun, identikasi tersebut tidak berpengaruh pada pemikiran Progresto, karena menurut pemikirannya bahwa itu baik maka Progresto memutuskan untuk melanggar hukum. Progresto berdiri tegap dan lantang dengan pandangannya yang tajam meneriakkan kepada Estero. “Wahai Estero mahluk dari kaummu yang agung, hamba ingin berbicara!”, Estero terkaget-kaget mendengar dan melihat teriakan Progresto.
                   “Ya Progesto, mahluk dari kalangan bawah, beraninya kau meneriaki aku dan mengajak aku berbicara, kau pikir kita itu sama? Seharusnya kau hanya diam dan menganggut barangku saja dasar kalangan bawah”, teriak Estero membalas teriakan Progestro.
                   Lalu Estero berkata, “Tentu saja kita sama! Kita berdua adalah buah apel yang sama, berasal dari biji yang ditanam kemudian menjadi pohon yang tumbuh dari tanah dan air yang dikonsumsi oleh pohon dan menghasilkan kita, buah apel!”. Kemudian Estero berkata, “Tidak, kita tidak sama! kau ditakdirkan lebih rendah dari aku, karena akulah sang penguasa, yang mendominasi, dan memiliki segalanya, apa maksutmu berani-beraninya berkata begitu!” lalu mereka berdua beradu mulut dan langit menjadi lebih temaram karenanya.
                   Akhirnya, Progesto berkata “Mengapa buah apel yang sudah jatuh dari pohonnya selalu dikatakan lebih manis daripada yang masih tertancap di pohonnya! Sungguh persepsi yang menyedihkan! Menyedihkan sepertimu Estero sang penguasa yang mendominasi dan bodoh.” Estero marah, dan akhirnya menghukum Progesto sehingga Progesto dibuang ke Lubang Hitam.
                   Ternyata, Progresto bersyukur karena dibuang ke lubang hitam karena di lubang hitam berisi orang-orang yang baik dan se-pemikiran dengannya. Ia merasa puas dan sehat setelah berani meneriakkan ketidakpuasaannya terhadap ketidakadilan yang didominasi oleh Progresto dan kaumnya. Akhirnya Progresto berteriak kepada semesta, “Wahai Semesta terimakasih kau telah memberikan pandangan yang baik terhadapku yang membuat diriku berani mengutaran semua gumpalan dalam perasaanku! Aku sehat, aku bahagia, dan aku hidup dalam perdamaian!”.
Some Girls Are Bigger Than Others
Published:

Some Girls Are Bigger Than Others

"buah apel yang masih tertancap di pohon mepersepsikan dirinya lebih manis daripada buah apel yang masih menancap di pohonnya, sungguh persepsi y Read More

Published: